Apa itu definisi cerpen?, Ciri-ciri cerpen? Struktur Cerpen dan Unsur intrinsik ekstrinsik cerpen?. Langsung saja kita simak bersama-sama.
Cerpen atau sering juga disebut dengan cerita pendek ialah sebuah wujud prosa naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada maksud dan tujuannya dibandingkan dengan karya-karya fiksi lainnya yang lebih panjang, seperti novella dan novel.
Cerpen ialah salah satu jenis karya sastra yang menyampaikan kisah atau cerita mengenai manusia beserta komplikasi dari tulisan pendek dan singkat. Pengertian cerpen yang lainnya yakni suatu karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang disampaikan secara pendek dan singkat yang berpusat pada suatu tokoh saja.
Cerita pendek biasanya memiliki kata yang kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman saja. Selain itu, cerpen atau cerita pendek cuma menyampaikan suatu kesan sendiri serta memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja.
Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli
1. Hendy
Cerpen adalah sebuah kisah pendek yang mengandung kisahan tunggal.
2. Sumardjo dan Saini
Menngatakan bahwa Cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar pada kenyataannya, atau tidak terjadi, akan tetapi bisa saja terjadi kapan dan dimanapun dimana ceritanya relatif pendek.
3. Nugroho Notosusanto dalam Tarigan
Cerpen ialah cerita yang mempunyai panjang ceritanya berkisar 5000 kata, dan perkiraan 17 halaman kuarto spasi rangkap dan terfokus pada dirinya sendiri.
4. Menurut Aoh. K.H
Cerpen yakni salah satu karangan fiksi atau rekaan yang biasanya dinamakan dengan kisahan prosa pendek.
5. Menurut H. B. Jassin Sang Paus Sastra Indonesia
Menyampaikan bahwa cerpen ialah suatu cerita singkat yang harus memiliki bagian terpenting yakni perkenalan, pertikaian dan penyelesaian.
6. Menurut A. Bakar Hamid
Beliau menyampaikan bahwa Cerpen atau juga disebut dengan cerita pendek seharusnya dilihat dari jumlah, jumlah kata yang digunakan: antara 500-20.000 kata, adanya plot, adanya satu karakter, dan adanya kesan.
7. Menurut J.S. Badudu
Cerpen adalah cerita yang menjurus serta terpusat pada satu kejadian.
Ciri-Ciri dari Cerpen
Berikut ini adalah penjelasan mengenai ciri-ciri dari cerpen.
- Yang bentuk ceritanya lebih pendek dari pada novel (singkat dan padat)
- Kuantitas katanya tidak lebih dari sepuluh ribu (10.000) kata
- Isi ceritanya berasal dari kehidupan keseharian dan biasanya dari pengalaman pribadi atau orang lain
- Tidak menggambarkan semua kisah pelakunya karena yang dilukiskan hanyalah masalah tunggal atau inti sarinya saja.
- Tokoh-tokoh yang digambarkan, mengalami masalah atau konflik hingga pada penyelesainnya.
- Pemakaian katanya sangatlah sederhana dan ekonomis sehingga mudah dikenal pembaca.
- Kesan yang ditinggalkan begitu mendalam sehingga pembaca ikut merasakan isi dari cerita pendek.
- Hanya satu kejadian saja yang diceritakan.
- Alur ceritanya tunggal dan lurus
- Penokohan pada cerpen sangat sederhana, tidak mendalam dan singkat.
Struktur Cerpen
Struktur cerpen dapat dibedakan menjadi 6 bagian yaitu :
1. abstrak, ialah rangkuman atau inti cerita yang akan dikembangkan menjadi rangkaian kisah peristiwa. Abstrak bersifat opsional yang berarti sebuah teks cerpen boleh tidak memakai abstrak.
2. Orientasi, merupakan struktur yang berisi pengenalan latar cerita yang berhubungan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berhubungan dengan cerpen.
3. Komplikasi, berisi urutan peristiwa yang dikaitkan secara sebab akibat, pada struktur ini anda mendapatkan karakter atau watak pelaku cerita karena beberapa kompilkasi mulai bermunculan.
4. Evaluasi, merupakan struktur pertikaian yang terjadi yang mengarah pada puncak mulai mendapatkan pemecahannya atau penyelesainya.
5. Resolusi, pada struktur ini pengarang mengungkapkan solusi yang yang dialami tokoh.
6. Koda, ialah nilai nilai atau pelajaran yang dapat dipetik dari suatu teks oleh pembacanya.
Unsur Intrinsik Cerpen
1. Tema
Tema adalah salah satu unsur intrinsik cerpen, dimana tema merupakan pandangan pokok yang menjadi suatu awal jalan cerita dari sebuah cerpen. Tema pada dasarnya bisa untuk langsung terlihat dengan jelas atau tersurat serta tidak langsung, dimana para pembaca harus mempunyai ketelitian guna bisa menyimpulkan sendiri.
2. Alur / Plot
Alur atau plot merupakan jalan dari sebuah kisah cerita. Alur adalah rentetan jalannya suatu kisah cerita tersebut.
3. Setting
Setting erat berhubungan dengan tempat, waktu, serta suasana yang ada di dalam ceritra tersebut.
4. Tokoh
Tokoh merupakan seorang pelaku yang ikut terlibat dalam cerpen tersebut. Setiap tokoh pada umumnya memiliki berbagai macam karakter tersendiri. Dalam suatu cerita pada dasarnya terdapat tokoh protagonis (baik), antagonis (jahat), serta terdapat tokoh yang berperan sebagai figuran.
5. Penokohan
Penokohan ialah pemberian sifat yang diberikan kepada tokoh dari si pengarang. Sifat tokoh tersebut tergambar dalam suatu pikiran, ucapan, serta pandangan si tokoh terhadap sesuatu hal. Metode penokohan ada terdapat 2 macam, antara lain :
- Metode analitik ialah salah satu metode penokohan dengan cara menyampaikan atau memaparkan sifat dari si tokoh secara langsung, seperti: pemberani, keras kepala, penakut, pemalu, dan lain sebagainya.
- Metode dramatik ialah salah satu metode penokohan dengan cara tidak disebutkan atau menyampaikannya secara tidak langsung, yakni dengan menggunakan cara penggambaran fisik, penggambaran melalui suatu dialog atau percakapan yang terjadi, adanya reaksi dari tokoh lain.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara pandang si pengarang dalam memandang kisah yang ada di dalam cerita. Sudut pandang dibagi menjadi 4, antara lain:
- Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama
Sudut pandang yang dimaksud ini yakni tokoh ”aku” menceritakan mengenai kisah-kisah yang terjadi dan tingkah laku yang dialami oleh tokoh tersebut. Tokoh ”aku” bisa menjadi terfokus pada perhatian dari jalan cerita cerpen tersebut. Dalam sudut pandang orang pertama ini, tokoh “aku” akan digunakan menjadi tokoh utama. - Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
Berbeda dari sudut pandang orang pertama pelaku utama seperti yang telah dijelaskan diatas. Untuk sudut pandang ini, tokoh ”aku” akan berperan tidak sebagai tokoh utama, namun sebagai seorang pelaku tambahan. Tokoh ”aku” akan ada dalam suatu kisah cerita tersebut dan hanya membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan dari tokoh cerita yang dikisahkan kemudian ”dibiarkan” guna menceritakan sendiri pengalaman-pengalaman yang dialami tokoh tersebut. Tokoh dari jalan cerita cerpen tersebut yang dibiarkan berkisah sendiri yang akhirnya menjadi seorang tokoh utama, hal ini karena tokoh tersebut lebih banyak tampil, dan sebab-sebab yang lainnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tokoh ”aku” hanya tampil sebagai seorang saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya kisah cerpen yang ditokohi orang lain. Tokoh ”aku” biasanya sering atau hanya tampil sebagai pengantar dan penutup cerita cerpen tersebut. - Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu
Ialah sudut pandang yang mengkisahkan cerita dari sudut ”dia”, akan tetapi si pengarang akan menceritakan apa saja mengenai berbagai hal dan tindakan yang menyangkut dari tokoh ”dia” itu sediri. Si pengarang mengetahui segalanya. - Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat
Berbeda dari sudut pandang orang ketiga serbatahu, untuk sudut pandang ini si pengarang hanya akan melukiskan apa yang dilihatnya, yang dialami, dirasakan, dan dipikir oleh tokoh tersebut, cuman terbatas pada seorang tokoh.
7. Amanat
Amanat merupakan pesan yang disampaikan dari si penulis kepada para pembaca agar si pembaca tersebut bisa melakukan ataupun bertindak sesuatu.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
1. Latar Belakang Masyarakat
Unsur ekstrinsik cerpen salah satunya yakni latar belakang masyarakat. Latar belakang masyarakat adalah pengaruh yang berasal dari kondisi latar belakang masyarakat terhadap kisah cerita cerpen tersebut. Latar belakang tersebut bisa berupa ideologi negara, sosial masyarakat, dan lain sebagainya.
2. Latar Belakang Pengarang
Unsur ekstrinsik yang satu ini meliputi pemahaman si penulis terhadap sejarah hidup dan juga sejarah hasil karangan yang sebelumnya.
3. Biografi
Biografi pada umumnya bisa berisikan mengenai riwayat hidup si penulis yang ditulis secara keseluruhan.
4. Kondisi Psikologis
Kondisi psikologis si pengarang juga berpengaruh dalam pembuatan kisah cerpen tersebut. Kondisi psikologi tersebut adalah pemahaman kondisi mood pada saat si penulis menulis cerita tersebut.
5. Aliran Sastra
Aliran sastra yang diikuti si pengarang sangatlah berpengaruh terhadap gaya penulisan yang digunakan untuk menciptakan kisah cerpen tersebut.
Demikianlah penjelasan mengenai Cerpen: Definisi, Ciri-Ciri, Struktur dan Unsur Intrinsik Ekstrinsik Cerpen. Semoga bermanfaat!