Sebagai orang tua sudah semestinya memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keluarga terlebih bagi putra-putriya. Keberadaan orang tua sangat berpengaruh besar terhadap proses perkembangan anaknya. Orang tua yang berpendidikan tinggi tentu akan berbeda cara membimbing anaknya dengan orang yang berpendidikan rendah. Orang tua yang berpendidikan rendah cenderung statis dan sulit untuk menerima perkembangan yang ada di lingkungannya. Sehingga pola pikir anak pun akan berpengaruh oleh lingkungan terdekatnya yaitu keluarga.
Mustofa Fahmy dalam buku Penyesuaian Diri mengemukakan: Pengaruh terpenting yang diterima oleh individu ketika ia masih kanak-kanak adalah yang datang dari keluarga, yaitu kelompok kecil yang melingkungnya
dan memelihara pada tahun pertama dari umurnya. Keluarga sebagai masyarakat kecil, merupakan suatu kesatuan yang hidup dan dinamis mempunyai fungsi yang bertujuan untuk membentuk pertumbuhan sosial anak. Tujuan tersebut tercapai pada permulaan melalui interaksi yang terjadi dalam keluarga yang memegang peranan penting dalam pembentukan kepribadian anak dan dalam mengarahkan kelakuan dan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan luar (Mustofa Fahmy, 1983: 26).
Mansyur, dalam bukunya Mendidik Anak Sejak dalam Kandungan, beliau menyampaikan bahwa : Tingkat pendidikan itu sangat mempengaruhi segala sikap dan tindakan individu, sesuai dengan pembahasan ini bahwa ibu hamil dalam melaksanakan segala upaya akan sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Orang berpendidikan rendah setiap tindakannya kurang mempunyai dasar sehingga mudah dipengaruhi oleh orang lain dan ikut-ikutan. Lain dengan orang berpendidikan tinggi setiap langkah mantap, tenang dan tidak mudah dipengaruhi orang lain karena berdasarkan pengalaman-pengalaman yang lebih banyak, atau banyak pertimbangan dalam setiap langkah. (Masykur, 1994:110).
Dari Mauriel Balson dalam bukunya Becoming a Better Parent yang diterjemahkan oleh Afirin beliau memaparkan : “Membantu anak agar memilih kepercayaan kepada diri sendiri menjadi tugas dan kewajiban orang tua. Kegagalan anak memperoleh kemajuan yang memuaskan dirinya dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya, sekolahnya, pergaulan
dengan sesama teman, dan dengan tetangga mencerminkan rasa takut berbuat sesuatu. Keadaan demikian terjadi karena ia kurang/ tak pernah mendapatkan dorongan semangat di samping tiadanya suasana saling membantu dalam kehidupan keluarga (Maurice Balson, 1996: 84).
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa bagi orang tua sangat memerlukan bekal pendidikan yang cukup agar dalam keluarganya mampu memberikan semangat dan contoh keteladanan yang baik kepada putra putrinya.