Pengertian dan Hikmah Beriman Kepada Malaikat – Malaikat ialah salah satu makhluk gaib ciptaan Allah SWT. yang kehadirannya tidak bisa di lihat oleh indra manusia. Walaupun begitu, kita wajib mempercayainya dengan adanya malaikat.
Seringkali kita tidak menyadari bahwa malaikat memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan kita. Untuk mengetahuinya, kita harus banyak belajar memahami kitab suci Al-Quran serta kitab-kitab hadis. Hal itu akan memperdalam pemahaman kita terhadap agama Islam serta mempertebal keimanan kita.
Gaib merupakan segala sesuatu yang diyakini keberadaannya, tetapi tidak bisa ditangkap oleh indra manusia. Sesuatu yang gaib itu hanya dapat diketahui dari dalil naqli, yaitu ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis Nabi Muhammad saw.
Pengertian Iman Kepada Malaikat
Kata malaikat adalah jamak dari kata malakun yang artinya utusan. Menurut istilah, malaikat adalah makhluk rohani yang bersikap gaib, diciptakan dari nur, selalu taat, tunduk serta patuh atas perintah Allah SWT., dan tidak pernah ingkar janji kepada-Nya. Mereka tidak membutuhkan makan, minum, dan tidur. Mereka tidak memiliki keinginan apa pun secara fisik, serta menghabiskan waktunya siang dan malam hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT.
Beriman kepada malaikat berarti mempercayai dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menciptakan makhluk dari nur yang bernama malaikat. Mengimani keberadaan malaikat merupakan hal yang sangat penting. Kepercayaan tersebut akan memurnikan amalan umat Islam dari segala bentuk kesyirikan.
Allah SWT. berfirman yang artinya: “Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi…. (Q.S al- Baqarah/2: 177)
Secara tersirat, ayat tersebut menjelaskan bahwa beriman kepada malaikat itu merupakan keimanan kepada wahyu yang diturunkan Alla SWT. kepada para rasul-Nya. Hal itu disebabkan, Allah SWT. menurunkan wahyu kepada para rasul-Nya melalui perantara. Perantara tersebut adalah Malaikat Jibril.
Demikian pula sebaliknya, jika adaorang yang mendustakan keberadaan malaikat berarti ia telah mendustakan wahyu dan kitab-kitab Allah SWT. dan mendustakan para rasul. Oleh sebab itu, dalam makna ayat tersebut, Allah SWT. mendahulukan keimanan kepada malaikat di atas keimanan kepada kitab-kitab dan para nabi.
Adapun orang yang mengingkari keberadaan para malaikat beserta sifat-sifatnya adalah orang yang kafir dan akan tersesat sejauh-jauhnya. Allah SWT. berfirman dalam Al-Quran Surah an-Nisa Ayat 136 yang artinya: “Barang siapa yang ingkar kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah terseat sangat jauh.” (Q.S an-Nisa/4: 136)
Hikmah Beriman Kepada Malaikat
Menurut Abu A’la al-Maududi, seorang tokoh pembaru dari Pakistan, beriman kepada malaikat akan memurnikan dan membebaskan konsep tauhid dari perbuatan-perbuatan syirik. Hal itu juga sejalan dengan beberapa hadis Nabi Muhammad saw. yang melarang umat Islam untuk menyembah malaikat.
Beriman kepada malaikat dengan meyakini bahwa malaikat juga makhluk ciptaan Allah SWT. akan membawa kesadaran kepada umat Islam bahwa Mahakuasa semata-mata adalah Allah SWT. Tidak ada makhluk apa pun yang mampu menandingi kekuasaan Allah SWT. termasuk malaikat dan jin. Dengan meyakini keberadaan mereka sebagai makhluk makhluk Allah SWT., umat Islam hanya akan meminta perlindungan kepada Allah SWT. semata.
Dengan mengimani keberadaan malaikat, umat Islam juga menyadari bahwa tugas-tugas dan kewajiban yang dijalankan malaikat sangat dekat dan berkaitan dengan kehidupan manusia. Dengan memahami hal itu, umat Islam akan menyadari untuk mengerjakan amalan-amalan yang dihindari dan didoakan malaikat atas perintah Allah SWT. Di antara amalan-amalan tersebut adalah
- Mengerjakan ibadah pada malam Lailatul Qadar.
- Membaca Al-Quran dan berzikir kepada Allah SWT..
- Mengajarkan kebajikan.
- Menuntut ilmu yang bermanfaat.
- Berjalan menuju masjid.
- Mengerjakan salat berjamaah pada saf yang pertama.
- Hadir lebih awal ketika mengerjakan salat Jumat.
- Memberikan sedekah dan infak dalam kebaikan.
- Mengerjakan ibadah haji dan wukuf di Arafah.
- Mengucapkan salawat kepada Nabi Muhammad saw.
- Mengunjungi orang sakit.
- Tidur dalam keadaan berwudhu.
Begitu pula sebaliknya, dengan beriman kepada malaikat, umat Islam akan menjauhi amalan-amalan yang dilaknat dan dijauhi oleh malaikat atas perintah Allah SWT. Di antara amalan-amalan tersebut adalah
- Hidup dalam kekafiran.
- Melindungi orang yang mendustakan ajaran agama.
- Mencaci maki sahabat Nabi Muhammad saw.
- Mengacung-acungkan besi kepada saudaranya dengan tujuan menakut-nakuti.
- Mengerjakan kemaksiatan di dalam rumah seperti mabuk-mabukan.
- Meletakkan anjing dan patung di dalam rumah.
Dengan mengerjakan dan menjauhi dua macam perbuatan diatas, umat Islam akan makin bertambah kuat keimanannya kepada Allah SWT. Pada akhirnya, hal itu mengangkat derajat manusia itu sendiri. AMIN…