Segitiga Daya – Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti sering sekali mendengar kata-kata watt bukan? Dan biasanya satuan ini dipakai dalam ilmu kelistrikan.
Dan biasanya rumah kita memakai listrik yang 1 phase dan bertegangan 220 Volt dan hanya memiliki satu jenis daya listrik yaitu daya nyata.
Tapi didunia kelistrikan dikenal juga segita daya, apakah itu segitiga daya? Penasaran yuk simak penjelasan dibawah ini.
Sekilas Tentang Segita Daya
Segita daya adalah jenis daya yang ada didalam 3 Phase yakni sebagai berikut.
- Daya Reaktif
Daya Reaktif ialah daya yang dimana mengakibatkan terjadinya banyak kerugian-kerugian daya, ataupun daya yang dimana mengakibatkan terjadinya penurunan dari nilai faktor daya atau Cosphi.
Besar kecilnya dari daya reaktif yang tergantung dari seberapa banyak sekali alat-alat listrik yang dimana menghasilkan sebuah daya Reaktif.
- Daya Semu
Daya semu ialah Daya yang dimana dihasilkan dari perhitungan-perhitungan listrik yang sebelum dibebani dari beban-beban listrik
Daya Semu (VA) yang dihasilkan dari hasil perhitungan dengan rumus yakni, daya sama saja Tegangan (V) dikali dengan Arus (A).
P= V x l
Daya semu yang biasa disebut dengan Daya Total, ataupun daya yang tertulis di Nameplate sebuah alat listrik ataupun pembangkit listrik (Generator).
- Daya Nyata
Daya Aktif ialah Daya sebenarnya yang dapat kita pakai ataupun gunakan serta biasanya daya aktif yang nilainya jauh lebih rendah yang dibandingkan Daya semu.
Daya Aktif yang dihasilkan dari perkalian Daya Semu dan Faktor daya (Cosphi).
Daya Aktif bisa mengalami penurunan nilai yang dimana mengakibatkan adanya beban-beban pada listrik yang dimana menghasilkan sebuah daya reaktif
Nah itulah sekilas tentang segitiga daya, dan biasanya dipakai dalam rangkaian AC, maka dari itu kami akan juga akan membahas tentang segita daya ini dalam rangkaian AC.
Fungsi Segita Daya dalam Rangkaian AC
Dibawah ini kami akan menjelaskan tentang fungsi segita daya dalam sebuah rangkaian AC, dan penjelasannya sebagai berikut.
Daya Nyata di Rangkaian AC
Daya (P – power), biasanya dikenal sebagai sebuah daya nyata atau aktif, untuk melakukan “pekerjaan nyata” didalam rangkaian listrik.
Daya nyata, dapat diukur didalam watt, mendefinisikan daya yang dimana dikonsumsi pada bagian resistif dari suatu rangkaian.
Maka daya, (P) didalam rangkaian AC sama saja daya, P didalam rangkaian DC. Jadi sama saja dengan rangkaian DC, selalu saja dihitung sebagai I2*R, yang di mana R ialah komponen resistif total dari sebuah rangkaian.
Daya Semu di Rangkaian AC
Kita sudah melihat di atas bahwa sanya daya nyata dihamburkan oleh resistansi atau perlawanan serta daya reaktif akan disuplai ke reaktansi.
Sebagai akibatnya, bentuk dari gelombang arus serta tegangan tak didalam fasa diakrenakan perbedaan diantara komponen resistif rangkaian serta reaktif.
Kemudian terdapat hubungan matematis diantara daya nyata (P), serta daya reaktif (Q), yang biasa disebut dengan daya kompleks.
Hasil tegangan dari rms, V diterapkan dirangkaian AC serta arus rms, I mengalir kedalam rangkaian itu disebut dengan “volt-ampere” (VA) diberi simbol S kemudian yang besarnya dikenal sebagai sebuah daya semu.
Daya Reaktif di Rangkaian AC
Daya reaktif (Q), yang kadang-kadang disebut dengan daya tanpa watt ialah daya yang dikonsumsi didalam rangkaian AC yang tak melakukan pekerjaan yang sangat bermanfaat tetapi mempunyai efek besar dipergeseran fasa diantara tegangan serta bentuk gelombang arus.
Daya reaktif yang terkait dengan reaktansi yang dimana dihasilkan oleh induktor serta kapasitor kemudian menetralkan efek dari daya nyata. Daya reaktif tak akanm ada di rangkaian DC.
Demikianlah yang dapat admin sampaikan materi ini dimana pembahasan mengenai Segitiga Daya. Semoga dengan materi yang sudah dibahas melalui artikel ini, dapat memberikan pemahamaan dan manfaat untuk sahabat pembaca semua.
Baca Juga: