Pada kesempatan kali ini admin akan membahas mengenai Pengertian Drama, Struktur Drama, Ciri-Ciri Drama, Jenis Drama, dan Unsur Drama.
Drama ialah sebuah jenis karya sastra yang menerangkan kehidupan manusia dengan gerak. Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang ditampilkan.
Kisah dan cerita dalam drama menempatkan konflik dan emosi yang secara khusus ditujukan untuk pementasan teater. Naskah drama dibuat sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dipentaskan untuk dapat dinikmati oleh penonton.
Pengertian Drama Menurut Para Ahli
- Balthazar Vallhagen, Drama merupakan seni yang menggambarkan alam dan sifat manusia dalam gerakan.
- Ferdinand Brunetierre, Drama harus melahirkan keinginan oleh aksi atau gerakan.
- Moulton, Drama ialah kisah hidup digambarkan dalam bentuk gerak (disajikan langsung dalam tindakan).
- Budianta dkk (2002), Drama adalah genre sastra yang menunjukkan penampilan fisik secara lisan setiap percakapan atau dialog antara pemimpin di sana.
- Seni Handayani, Drama merupakan wujud komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan seni pertunjukan sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
- Wildan, Drama merupakan komposisi berdasarkan beberapa cabang seni, sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
- Tim Matrix Media Literata, Drama adalah bentuk narasi yang menggambarkan kehidupan dan alam manusia melalui perilaku (akting) yang dipentaskan.
- Anne Civardi, Drama ialah sebuah kisah yang diceritakan melalui kata-kata dan gerakan.
Struktur Drama
Berikut merupakan 3 struktur drama:
- Prolog (adegan pembukaan).
- Dialog (percakapan).
- Epilog (adegan akhir atau penutup).
Ciri-ciri drama adalah seperti yang berikut:
- Harus ada konfliks
- Harus ada aksi
- Harus dilakonkan
- Tempo masa kurang daripada 3 jam
- Tiada ulangan dalam satu masa
Baca Juga : Naskah Drama 5 Orang
Jenis-jenis drama indonesia
Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yang dipakainya. Dalam pembagian jenis drama, biasanya digunakan ada tiga dasar, yakni: berdasarkan penyajian lakon drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah drama. Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu:
- Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
- Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan
- Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
- Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
- Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
- Tablo: jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
- Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik.
- Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari.
Berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama dibagi antara lain:
- Drama Panggung: drama yang dimainkan oleh para aktor dipanggung.
- Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, hanya bedanya drama televisi tak dapat diraba.
- Drama Film: drama film menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di bioskop.
- Drama Wayang: drama yang diiringi pegelaran wayang.
- Drama Radio: drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat.
- Drama Boneka: para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.
Jenis drama selanjutnya ialah, berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama berdasarkan ini, antara lain:
- Drama Tradisional: tontonan drama yang tidak menggunakan naskah.
- Drama Modern: tontonan drama menggunakan naskah.
Baca Juga : Peninggalan Kerajaan Singasari
Unsur-unsur drama
- Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama
- Alur yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai babak pertama hingga babak terakhir
- Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran
- Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak protagonis adalah watak (periku) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya
- Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita drama
- Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh drama.
Baca Juga : Naskah Drama Pendek
Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Drama, Struktur Drama, Ciri-Ciri Drama, Jenis Drama, dan Unsur Drama. Semoga bermanfaat!