Contoh Opini Di Koran – Secara umum, gagasan pendapat adalah opini, jawaban, visi atau hasil pemikiran seseorang dalam menjelaskan atau merespons suatu hal, tetapi tidak objektif dan kebenarannya tidak pasti.
Majalahpendidikan.com akan menyampaikan materi pembelajaran dengan judul Contoh Opini Di Koran Dimana materi pembelajaran ini akan diulas berdasarkan Pengertian, Karakteristik, Macam dan Contoh.
Pengertian
Opini atau pendapat adalah pribadi orang untuk menyampaikan satu peristiwa, kejadian baik itu yang sudah terjadi ataupun yang belum terjadi.
Namun dalam terjemahan yang lebih ilmiah, kata opini adalah ide, pemikiran yang muncul sebagai bentuk respons terhadap suatu peristiwa, jika peristiwa itu adalah sesuatu yang adalah yang mana yang mana
Sekalipun hukum asli opini publik tidak pasti, tetapi seiring berjalannya waktu dan pemrosesan informasi dan data berkembang, sebuah opini dapat berubah menjadi fakta kebenaran yang valid.
Karakteristik Opini
Opinit dibagi menjadi tiga karakteristik, yaitu:
Kebenarannya Masih Diragukan
Isi dari suatu pendapat tidak dapat diverifikasi kebenarannya, oleh karena itu harus diuji dan dibuktikan. Itu sebabnya dalam mengekspresikan pendapat Anda biasanya selalu menggunakan kata mungkin, misalnya, menurut pendapat saya, dan lain-lain.
Subjektif
Inti dari isi suatu opini adalah pemahaman dan penilaian atas suatu peristiwa di mana opini muncul atas dasar keinginan, pengalaman, pengetahuan dan harapan. Dengan kata lain, kemungkinan besar setiap orang akan memiliki pendapat berbeda tentang peristiwa yang sama.
Menjelaskan Tentang Hal Tertentu
Isi dari suatu pendapat menjelaskan sesuatu (peristiwa atau objek), memperhatikan gejala dan karenanya memberikan prediksi, harapan dan saran.
Macam-Macam Opini
Opini dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
Opini Publik
Opini publik adalah opini sekelompok orang, terbentuk setelah melalui proses diskusi antara pihak-pihak terkait yang memiliki minat pada suatu hal atau peristiwa tertentu. Dalam opini publik, dasar skala bukanlah seberapa besar mayoritas (kelipatan numerik), tetapi skala adalah mayoritas aktual (dihitung) relatif terhadap hal atau peristiwa tertentu.
Opini Pribadi
Jenis pendapat pribadi adalah yang paling umum dan merupakan awal dari lahirnya jenis pendapat lain. Meskipun jenis pendapat ini bersifat pribadi, dalam keadaan tertentu, pendapat ini dapat muncul (publik) karena beberapa alasan.
Opini Kelompok
Dalam pendapat kelompok, pendapat yang biasanya muncul adalah ide atau pendapat dari masing-masing individu yang telah melalui musyawarah (diskusi) bersama dan membuat keputusan. Jenis pendapat ini adalah bentuk pengembangan dari jenis pendapat pribadi yang kami jelaskan dalam edisi 1.
Contoh Opini
Untuk memudahkan anda bisa lebih memahami penjelasan tentang materi di atas, berikut ini dan dapat melihat contoh opini yang ditulis di koran di bawah ini:
Contoh Opini Koran 1
Radikalisme Sangat Bahaya
JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menganggap radikalisme agama sangat berbahaya, karena umpannya adalah masuk surga.
“Faktanya, semua umat beragama pasti kehilangan surga,” kata presiden umum PPP M Romahurmuziy, Jumat (25/08/2017).
Akibatnya, agama itu sendiri dianggap paling benar dan memiliki efek yang sangat mengerikan. Karena, setiap orang bisa melakukan kekerasan atas nama agama.
Pria yang biasa dipanggil Romi ini mengatakan bahwa radikalisme ada di semua agama. “Misalnya, dalam Hindu ada kelompok radikal Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), yang menyerang pertemuan kultus hari Minggu di Karnataka, India pada 3 Maret 2012,” katanya.
Kelompok Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) pada tahun 2014 memaksa ratusan orang Kristen dan Muslim di Agra untuk memeluk agama Hindu.
Karenanya, kelompok radikal Kristen AS Timothy Veigh. Mereka telah mengebom Kota Oklahoma pada 19 April 1995.
Contoh Opini Koran 2
Indonesia Adalah Kita
“Kami orang Indonesia dengan ini mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia” (Jakarta 17-8-’45, perwakilan dari rakyat Indonesia) Di luar, pengumuman tersebut merayakan kekejaman Indonesia sebagai sebuah bangsa. Kita berurusan dengan kekuatan kolonialisme asing. Kami, pejuang kemerdekaan, pedagang biasa, orang-orang terpelajar, ibu rumah tangga, dari berbagai suku dan agama. Secara internal, pengumuman tersebut juga merayakan pemerintahan Indonesia sebagai negara bersatu. […]
Contoh Opini Koran 3
Ketika Presiden RI Ke 5 dan Ibu Negara Duduk Di Kendaraan Basajan
BANDUNG – Ribuan orang berbondong-bondong ke Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan yang diadakan di pusat kota Bandung. Tua, muda, hingga anak-anak larut dalam puncak perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72.
Kegembiraan semakin terasa ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi), istrinya Iriana Jokowi dan pejabat pemerintah pusat hadir dalam fase kehormatan yang dibangun tepat di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (26.08.2017).
Matahari tidak menyurutkan langkah Jokowi dan istrinya yang tiba tepat waktu pukul 14.05 WIB. Presiden Jokowi, yang mengenakan Beskap ungu pada waktu itu, tanpa henti dibebaskan.
Sementara istrinya terlihat anggun dengan balutan kebaya dan sepatu khas Kelom Geulis Tasikmalaya. Suara keras kohkol (kentongan tradisional Sudan) yang dipukuli oleh Jokowi langsung disambut oleh suara kohkol dan gendang tangan ditabuh oleh ribuan orang yang menandai pembukaan karnaval.
Jokowi juga tampak senang menonton satu ke salah satu peserta karnaval saat ia melewati panggung kehormatan. Di tengah pesta karnaval, ada sesuatu yang istimewa. Sebuah kendaraan dekoratif yang dirancang khusus oleh seniman dan budaya Sunda melaju perlahan menuju panggung kehormatan.
Ini adalah kendaraan dekoratif yang dibuat khusus untuk mengantarkan Jokowi dan istrinya ke kehormatan tingkat kedua yang dibangun di Taman Vanda, di Jalan Merdeka, wilayah Bandung. Jokowi dan istrinya, ditemani oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan walikota Bandung Ridwan Kamil, naik kendaraan hias.
Dari atas kendaraan hias, tetapi dengan penampilan sederhana, senyum ramah Jokowi ditawarkan tanpa henti kepada penduduk yang menyiapkan prosesi karnaval, dimulai dengan Jalan Diponegoro, Ir H Djuanda, Merdeka, dan berakhir di Vanda Park.
Kendaraan hias khusus adalah produk dari desain seniman dan pengamat budaya dan guru di Institut Teknologi Tisna Sanjaya Bandung dengan aktivis budaya lainnya Aat Suratin dan sejumlah tokoh budaya lainnya.
Menurut Tisna Sanjaya, mobil hias melambangkan kerja keras para pemimpin untuk membawa kesejahteraan bagi rakyatnya. Konsep yang diusung adalah “Bajasan Car” yang artinya sederhana, tetapi lahir dari kerja keras.
Contoh Opini Koran 4
Bangsa yang Juara
Siapa pun yang mencapai hasil nasional, regional dan internasional secara umum akan dijamin hidupnya. Selain dikenal, mereka juga akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan hasil mereka dan mendapatkan penghasilan yang memuaskan. Itu akan dipuji, dihormati dan dimanjakan. Inilah nasib para juara di negara maju yang menghargai kesuksesan. Lantas bagaimana dengan Indonesia?
Di Indonesia hal yang sama berlaku, siapa pun yang menang akan selalu dipuji dan dipuja. Mereka juga akan menerima hadiah, rasa hormat dan kemakmuran. Namun, secara umum, hadiah bersifat sementara. Setelah menang, itu saja. Tidak akan ada perawatan lebih lanjut, kecuali jika subjek data mengambil inisiatif untuk melanjutkan hasilnya secara mandiri. Mereka yang bergantung pada institusi tertentu untuk menyambut dan mengembangkan bakat mereka sering menghadapi hambatan. Alih-alih menambahkan hasil, para juara justru sering frustrasi karena mereka menghadapi kenyataan pahit yang tidak selaras dengan hasil.
Jika dia adalah pegawai negeri sipil (PNS), dia tidak harus menempati posisi tertentu karena prestasinya. Banyak pintu harus dilewati untuk menempati posisi itu. Jika Anda harus menempati posisi tertentu, terkadang tidak sesuai dengan pendidikan dan hasil yang dicapai. Memang, tidak jarang bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang jauh dari ladang yang diduduki. Bahkan, posisi dalam pegawai negeri lebih “urutan dadu”; siapa yang lebih tua maka siapa yang mendapat posisi itu. Bahkan jika seseorang mendapat posisi khusus, terkadang juga karena kedekatannya dengan sejumlah produsen energi.
Terlepas dari semua hambatan teknis yang disebutkan di atas, kendala paling mendasar adalah karena budaya kita belum mendukung untuk mencapainya. Kami masih mempertahankan “budaya” bahwa menang adalah kekalahan. Jadi, siapa pun yang mencapai hasil berarti bahwa ia “mengancam” orang lain, terutama para pemimpin yang sewaktu-waktu mau digusur untuk memberi ruang bagi para penerus itu. Sebaliknya, keberadaan orang-orang yang unggul dalam kenyataan telah menyebabkan tindakan kontraproduktif dalam bentuk memerangi para penerus tersebut. Jika iklim kesuksesan di negara ini masih demikian, kapankah Indonesia akan maju dan menjadi negara juara?
Demikianlah yang dapat admin sampaikan materi ini dimana pembahasan mengenai Contoh Opini Di Koran Semoga dengan materi yang sudah dibahas melalui artikel ini, dapat memberikan pemahamaan dan manfaat untuk sahabat pembaca semua.
Baca Juga: