Afiksasi

Posted on

Afiksasi – Atau penguatan sangat produktif dalam pembentukan kata, itu terjadi karena bahasa Indonesia digolongkan sebagai bahasa sistem aglutinasi. Sistem aglutinasi adalah proses pembentukan elemen-elemennya dengan menyerang atau menambahkan elemen-elemen lainnya.

Majalahpendidikan.com akan menyampaikan materi pembelajaran dengan judul Kata Afiksasi. Dimana materi pembelajaran ini akan diulas berdasarkan Definisi, Fitur, Proses dan Contoh

Pengertian

Afiksasi adalah elemen yang tergabung dalam pembentukan kata dan dalam apposisi linguistik bukanlah kata utama tetapi pembentukan kata utama baru. Jadi ahli bahasa merumuskan bahwa afiks adalah bentuk terkait yang dapat ditambahkan ke awal, akhir atau pusat kata.

Afiksasi

Afiksasi adalah proses pembentukan kata-kata dengan menggabungkan afiks dalam bentuk dasar atau bisa juga disebut sebagai proses menambahkan afiks atau afiks pada kata-kata. Hasil dari proses pembentukan afiks atau afiks disebut kata-kata yang ditempel.

Secara umum, afiksasi adalah proses menempelkan apposition ke suatu unit, baik dalam bentuk unit tunggal atau kompleks untuk membentuk kata-kata. Pembubuhan adalah salah satu dari tiga proses morfologis, yang terdiri dari proses pembubuhan, reduplikasi dan komposisi.

Fitur Afiksasi

Berikut adalah beberapa fitur, yang terdiri dari:

  • Kata yang diposting adalah bahwa dalam proses kemunculan kata ada juga perubahan dalam kelas kata dari bentuk dasarnya.
  • Kata imbuhan adalah bahwa kata-kata ini terdiri dari lebih dari satu morfem (polimorfik) dan satu atau lebih morfem dalam bentuk afiks.
  • Kata yang diposkan adalah bahwa kata-kata ini memiliki makna tata bahasa atau tata bahasa.

Macam-Macam Afiksasi

Macam afiksasi sendiri terdiri dari:

Transfiks

Transfix adalah imbuhan yang muncul di seluruh basis (di seluruh basis). Dalam bahasa Latin trans berarti panjang (melalui) atau di atas (di atas). Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris tidak memiliki transfusi. Afiks yang diklasifikasikan sebagai transfiks dapat ditemukan dalam bahasa Arab.

Superfiks

Superfiks atau superfifi adalah afiks yang memanifestasikan dirinya dengan karakteristik suprasegmental atau afiks yang berkaitan dengan morfem suprasegmental. Bauer mengidentifikasi istilah superfixed dengan simulfix. Dari asal kata Latin, supra berarti di atas (di atas) atau di luar (di luar), sementara simulatus berarti bersama.

Dari contoh suprafik dalam bahasa Inggris, “diskon (n) à dis’count (v), kita dapat melihat bahwa suprafik adalah suprasegmental sehingga istilah suprafik lebih tepat daripada simulfik. Bahasa Arab dan Indonesia bukan mereka yang memiliki suprafik.

Simulfiks

Definisi simulfix dapat dilihat dari asal kata Latin simulatus “bersama, membentuk” dan fixus “melekat”. Simulfi adalah afiks yang memanifestasikan diri dengan karakteristik segmental yang bergabung ke dalam bentuk dasar.

Dalam bahasa Indonesia, simulfix dimanifestasikan oleh nasalisasi fonem pertama dari bentuk dasar. Simulfik masih dianggap hanya dalam bahasa Indonesia non-standar, misalnya: kopi dengan kopi. Bahasa Arab dan Inggris tidak memiliki simulfi.

Interfiks

Adalah imbuhan yang muncul di antara dua elemen yang membentuk kata majemuk. Kata interfix berasal dari bahasa Latin Inter yang berarti berada di tengah, dan fixus yang berarti menyerang. Oleh karena itu, dapat dibedakan dari fixture, yang berarti tetap di dalamnya.

Contoh antarmuka dapat dilihat dalam bahasa Arab. Antarmuka -ul- muncul antara kata birr dan walad, sehingga menjadi birr-ul-walad “dikhususkan untuk anak-anak”. Penulis tidak menemukan antarmuka dalam bahasa Indonesia.

Misalnya antarmuka -o- dalam kata morfologi. Morph dan Logy bersuara di kamus Dunia Baru Webster. Kombinasi dari dua kata ini membutuhkan antarmuka-atau-sehingga kombinasi bukan morfologi tetapi morfologi. Tidak dapat diasumsikan bahwa istilah morfologi dalam bahasa Indonesia memiliki antarmuka -o karena hanya kata morf yang ada dalam entri KBBI, tidak ada entri logis.

Konfiks

Confix adalah afiks gabungan yang terdiri dari perfiks dan sufiks yang berfungsi untuk mendukung makna tertentu. Karena mendukung makna-makna tertentu, confix tidak dianggap sebagai awalan atau sufiks, yang masing-masingnya sendiri, tetapi dianggap sebagai bentuk persatuan yang tidak terpisahkan. Dan karena morfem adalah senyawa bentuk dan artinya, penyitaan dianggap sebagai morfem, bukan kombinasi dari dua morfem.

Konflik juga disebut simulfix karena merupakan kombinasi afiks dimana secara ke simultan mensuport makna tertentu. Desain dasar confix atau simulfix tidak sama karena sudut pandang denominasi confix dan simulfix berbeda.

Konflik yang dilihat oleh himpunan mendukung makna atau pemahaman, sementara simululanya bergantung pada himpunan atau unit tata bahasa secara bersamaan dalam membentuk unit tata bahasa yang lebih besar. Berdasarkan asalnya, afiks Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:

  • Afiks asli, atau afiks asal Indonesia. Misalnya, meN-, ber-ter-, -el-, -em-, -er-, -I, -kan dan lainnya.
  • Menerapkan afiks, mis. Afiks dari bahasa asing atau regional. Misalnya, -man, -wan, -ism, -isasi dan lainnya.

Sufiks

Proses pembentukan kata dilakukan dengan menambahkan atau menempelkan imbuhan pada bagian akhir modul dasar, kemudian imbuhan tersebut disebut sufiks atau sufiks. Istilah ini juga berasal dari akhiran Latin yang berarti menyerang (fixus, figere). Sufiks asli Indonesia juga sangat terbatas.

Ada banyak ujung asing lain yang telah dimasukkan dalam bahasa Indonesia, yaitu –isasi, -er, -is, dan sebagainya. Jadi beberapa ujung asing disebut sufiks serapan dari bahasa lain.

Afiks, termasuk sufiks, diklasifikasikan sebagai keluarga afiks Indonesia jika dapat dikaitkan dengan bentuk dasar asli bahasa Indonesia sehingga imbuhan tersebut berpotensi digunakan untuk membentuk kata-kata Indonesia yang baru. Bahasa Indonesia mengatur pelafalan dan / atau penulisan hanya jika dianggap perlu. Contoh: -an, -kan, -i.

Infiks

Proses pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan atau imbuhan di tengah bentuk dasarnya. Penggila yang ditambahkan disebut infik atau masukkan. Proses pembentukan kata-kata telinjuk, tremor dan indentasi dilakukan dengan menambahkan infik di tengah bentuk dasarnya. Misalnya: -el-, -er-, -em- dan -in-.

Di Indonesia, jumlah perlengkapan sangat terbatas, hanya ada 3 yang terinfeksi yang telah disebutkan di atas. Jadi kita juga menemukan infiks -in- seperti yang digunakan dalam kata-kata yang berkelanjutan. Selain kata-kata lain yang tampaknya dibentuk dengan infix -in-, yang merupakan kata setara kinerja dalam bahasa Inggris.

Sebenarnya -in- benar-benar perlengkapan, tetapi secara aktif digunakan dalam pembentukan kata-kata Jawa. Infix -in- tak dapat diintegrasikan sebagai imbuhan dan tak produktif pada kita dapat menyimpulkan infix-in-not infix dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian bahasa Indonesia menyerap kata-kata terus menerus dan kinerja penuh dari bahasa Jawa.

Prefiks

Proses pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan di depan bentuk dasar mereka atau proses pembentukan kata yang dilakukan dengan membubuhkan atau menambahkan atau menghubungkan imbuhan di depan bentuk dasar mereka . Contoh awalan atau awalan adalah di-, ter-, ke, se, meN-, peN-, pre-, a-, per-, bert, dan seterusnya.

Proses Afiksasi

A) Me – + [Kata dasar] -> kata dasar yang dimulai dengan huruf “c” akan diganti dengan huruf “c”.

Contoh:

  • Me – + curi = mencuri.
  • Me – + cuci = mencuci.
  • Me – + cari = mencari.

B) Me – + [Kata dasar] -> kata dasar yang dimulai dengan huruf “p” akan diganti dengan huruf “m”.

Contoh:

  • Me – + paku = memaku.
  • Me – + pesona = memesona.

C) Me – + [Kata dasar] -> kata dasar yang dimulai dengan huruf “k” akan diganti dengan huruf “ng”.

Contoh:

  • Me – + kunci = mengkunci.
  • Me – + kaji = mengkaji.

tetapi berbeda dengan kata asing (bukan EYD) yang belum terstandarisasi dalam bahasa Indonesia, huruf / k / diperbaiki.

  • Me – + konversi = menkonversi.

D) Me – + [Kata dasar] -> kata dasar yang dimulai dengan huruf “s” akan diganti dengan huruf “ny”.

Contoh:

  • Me – + santap = menyantap.
  • Me – + sapu = menyapu.
  • Me – + salin = menyalin.

E) Me – + [Kata dasar] -> kata dasar yang dimulai dengan huruf “t” akan diganti dengan huruf “n”.

Contoh:

  • Me – + tulis = menulis
  • Me – + tali = menali
  • Me – + tari = menari

Contoh Afiksasi

Di bawah ini adalah beberapa contoh, yang terdiri dari:

Contoh Transfiks

  • k-f-r “tidak percaya” + a-a-a à kaffara “menanamkan rasa tidak percaya.
  • f-r-h “senang” + a-a-a à farraha “menyenangkan.
  • m-d-d “stretch” + a-a-a à maddada “stretch.

Contoh Konfiks

  • Bahasa Inggris: terima “terima” + tidak dapat diterima à tidak dapat diterima “tidak dapat diterima.
  • Bahasa Arab: dh-r-b “hit” + ma-e –un à madharabun “tempat untuk memukul.

Contoh Sufiks

  • Bahasa Indonesia: beli + -kan à beli.
  • Bahasa Arab: b-sy-r “manuasia” + -i à basyari “manusia.
  • Bahasa Inggris: kagum “stupore” + -ment à stupore “kekaguman.

Contoh Prefiks

  • Bahasa Indonesia: mengajar + mengajar
  • Bahasa Arab: s-g-l “sibuk” + a- à asyghal “sibuk”.
  • Bahasa Inggris: tangible “invisible” + intangible “invisible”

Demikianlah yang dapat admin sampaikan materi ini dimana pembahasan mengenai Afiksasi. Semoga dengan materi yang sudah dibahas melalui artikel ini, dapat memberikan pemahamaan dan manfaat untuk sahabat pembaca semua.

Baca Juga: